Catatan Perjalanan

Ada Apa di Monas?

Monas atau singkatan dari Monumen Nasional. Siapa sih yang gak tau monas? yup, monumen terkenal icon Indonesia yang ada di Ibu Kota ini pasti diketahui hampir semua orang, apalagi di bangku Sekolah Dasar juga diajarkan tentang monemun yang satu ini.

Kali ini saya mau cerita sedikit pengalaman jalan-jalan di Monas. Siapa tau ada di antara para pembaca ini yang lagi bepergian ke Jakarta dan ingin berwisata di Monas atau ada yang kepengan ke Monas tapi belum tau apa aja sih yang bisa dilakuin di Monas, selain ya pastinya foto-foto sih.

Sebenarnya, sama seperti jutaan orang yang tinggal jauh dari Ibu Kota Jakarta, saya gak pernah menyangka akan menginjakkan kaki di Monas. Ceritanya saya nyobain tuh ikut program sertifikasi kompetensi dari kemdikbud (nanti saya bahas di postingan lain ya, gimana cara daftarnya). Program ini gratis dan dibiayai oleh LPDP, khusus untuk Tendik atau tenaga pendidik dan dosen se-Indonesia. Tempat pelatihan dan ujian sertifikasi kebetulan saya dapet di IPB-Bogor. Nah, sebelum pelaksanaan pelatihan dan ujian sertifikasi kompetensi, waktunya diapakai donk ya untuk menjelajah di beberapa tempat.

Step one kita ke Jakarta. Hari ke dua di Jakarta, kite jalan ke Monas. Berasa gak sah tuh ya ke Ibu Kota gak ke Monas. Awalnya gak tau sih apa aja yang ada di Monas, apalagi karena hari kerja, saya dan teman saya gak meminta jasa siapapun orang yang kami kenal di sana untuk mengantar. Mandiri, banyak bertanya dan Alhamdulillah nyasar-nyasar dikit biasa sih.

Ke Monas Naik KRL

KRL (Commuter Line) adalah kereta api lintas kota Jakarta yang sangat efisien untuk dijadikan alat transfortasi ke Monas. Selain menghindari kemacetan, biaya bepergian dengan KRL sangat murah. Cukup dengan kartu KRL yang bisa dibeli di stasiun-stasiun, atau kartu etool yang udah diisi pastinya kan, kita udah bisa bepergian kemanapun dengan KRL. Kebetulan nih, kita berdua berangkat naik KRL dari depok jadi turunnya di stasiun yang paling dekat ke Monas yaitu stasiun Gondangdia. Jika kamu takut gak tau stasiun-stasiunnya, tenang… Di setiap gerbong KRL sudah ada gambar peta stasiun, selain itu ada informasi berupa suara yang mengingatkan stasiun apa aja yang akan di lalui, kemudian diingatin juga beberapa menit sebelum sampai di sebuah stasiun. Kami sih, banyak bertanya aja ke penumpang lain. Karena malu bertanya sesat di jalan kan ya.

Nah, dari stasiun Gondangdia, kami naik transfortasi online ke Monas. Jarak tempuh dari stasiun ke Monas sekitar 1,6Km atau sebenarnya perjalanan 5 menit aja, tapi kerena tau lah ya Jakarta macet, jadi deh sekitar 10 menit gitu sampai di Pintu masuk Monas.

Wisata Kuliner di Monas

Tau gak, begitu nyape di pintu masuk Monas nih ya, jarak beberapa meter aja kalian bakal udah lihat lapak jual makanan di sepanjang jalan. Tadinya kami pikir harga makanan di sini pastinya mahal-mahal. Tapi ternyata enggak sih, harga satu porsi makanan masih sangat wajar sekelas tempat wisata apalagi monumen penting seperti monas. Menu makanan seperti sop atau soto yang sudah isi daging berkisar di harga Rp 25.000 aja. Untuk minuman tidak jauh beda harganya dengan tempat-tempat wisata biasa, es kelapa Rp.15.000, teh Rp. 5000. Masih sangat terjangkau sih.

Walau menu-menu yang tertera di daftar menu agak asing bagi saya, tapi untuk rasa bagi lidah medan saya masih enak, bisa diterima di lidah orang medan yang pecinta asin dan pedas. Jadi untuk kuliner di sekitar Monas menurut saya lumayan enak dan harganya juga gak terlalu mahal jadi masih aman lah ya.

Ada Jual Oleh-Oleh Juga di Monas

Seperti kebanyakan tempat wisata, di Monas juga banyak berjejer penjual oleh-oleh baik berupa kerajinan khas Betawi, pernak-pernik, pakaian bersablon icon Monas atau Jakarta, dan macam-macam. Namanya wanita ya, lihat beginian tuh amat sangat tergiur donk jiwa berbelanja kami. Untungnya kita berdua memang membawa tas besar tempat oleh-oleh hahaha… Dan, tau gak semua itu penuh dengan belanjaan. Awalnya gak tau kualitas pakaian yang dibeli, tapi setelah nyampe di Medan kok berasa nyesal gak beli lebih banyak, ternyata kualitas bahannya bagus-bagus dengan harga rata-rata 3pcs nya hanya Rp.100.000.

Jadi, sewaktu-waktu kalian mau beli oleh-oleh khas Monas atau Jakarta gausah takut ya, menurut saya sih kualitasnya bagus untuk harga segitu.

Pemandangan Asri di Monas

Begitu masuk ke area monas, kira bakal disuguhkan dengan pohon-pohon yang berjejer di sepanjang jalan menuju monas. Spot ini paling bagus sih untuk berfoto. Nah, kalo mau ke monumennya, kita bisa naik kereta wisata dari tempat ini. Nantinya akan ada kerta wisata yang bisa kita naiki untuk menjelajahi area monas yang sangat luas. Jadi kita gak perlu jalan panas-panasan, udah ada disediain kereta wisatanya, kalo di medan namanya odong-odong, disini namanya kereta wisata.

Wisata Edukasi di Pusat Monumen Monas

Jalan Masuk Menuju Puncak Monas

Kereta yang tadi kita naiki akan berenti tepat di depan pintu masuk menuju pusat monumen ya. Untuk masuk ke dalam monumen, jika kita bukan orang yang berdomisili Jakarta akan dikenakan biaya Rp.15.000 hingga ke puncak monas. Tetapi bagi warga Jakarta yang sudah memiliki kartu, bisa masuk secara Gratis. Untuk detailnya kalian bisa lihat disini ya.

Memasuki monumen monas itu antri, rame banget walaupun bukan di hari libur. Pasalnya disana ada beberapa tempat yang dapat dilihat

Lapangan Luas Menuju Tangga Monumen

1. Museum Sejarah Monas

Memasuki monas, kita dapat lihat museum sejarah monas. Makanya disana banyak sekali anak-anak bersama orang tua atau guru mereka. Kebanyakan anak-anak ini sepertinya dari sekolah dan sedang belajar sejarah sekalian berwisata ke monumen Nasional yang penting di Ibu Kota.

2. Ruang Kemerdekaan

Satu lagi ruang yang perlu untuk dilihat adalah ruang kemerdekaan yang ada di dalam monumen Monas. Tapi sayangnya karena kami gak punya banyak waktu jadi gak sempat deh menjelajahi semua ruangan yang ada di dalam Monas.

3. Patung Pahlawan

Patung-patung pahlawan juga ada di dalam Monas. Dengan berwisata ke dalam Monas akan mengingatkan kita pada pahlawan yang sudah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia

4. Museum Perjuangan Indonesia

Ruangan ini yang sempat kami kunjungi. Di dalam ruangan besar ini berjejer banyak sekali lukisan perjuangan Indonesia bahkan sejak zaman sebelum penjajah memasuki Indonesia, semua sangat lengkap di ruangan ini. Mulai dari penyebaran beberapa agama, masuknya para penjajah, perjuangan, perang, hingga saat Indonesia merdeka. Seperti ini bentuk lukisan yang sempat kami foto.

5. Cawan Monas

Tempat paling adem di monas ada di Cawan monas. Angin berhembus di tempat ini sangat kencang selain itu dari tempat ini kita bisa melihat dengan leluasa beberapa bangunan yang ada di sekitar monas seperti gedung-gedung pemerintahan dan mesjid Istiqlal. Cawan monas ini merupakan jalan masuk untuk menuju tempat-tempat yang tadi udah kita bahas di atas. Kalo menurut saya nih, daripada di puncak monas, lebih enak melihat objek di Cawan monas ini karena jarak pandangnya lebih tepat daripada di puncak yang sangat tinggi, terlalu tinggi jadi pemandangan gak terlihat lebih jelas.

Foto dari Cawan Monas

6. Pelataran Puncak Monas

Berada di puncak Monas mungkin menjadi impian beberapa orang yang penasaran dengan puncak monas. Tapi versi jujurnya nih dari kami yang pertama sekali ke Monas, puncak monas itu gak seindah yang dibayangin, kita sama sekali gak bisa lihat emas yang berbentuk api karena emasnya tepat di atas kepala kita hoho.

Yang bisa kita lihat di puncak Monas adalah pemandangan di sekitar monas dari ketinggian monas. Karena tempat ini sangat tinggi maka disediakan beberapa teropong yang bebas digunakan oleh pengunjung puncak monas untuk melihat pemandangan sekitar.

Nah itu dia tadi pengalaman saya dan teman saya saat berkunjung ke monas. Semoga info ini bermanfaat untuk kalian yang pengen jalan-jalan ke monas.

Baca Juga 8 Hal Luar Biasa ini Akan Kamu Alami Jika Menantang Diri Sendiri!

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *